Maksudnya "Doa seseorang muslim untuk saudaranya secara berjauhan (tanpa pengetahuannya) adalah mustajab. Di kepalanya (yang berdoa) terdapat malaikat yang diwakilkan kepadanya, setiap kali dia berdoa kepada saudaranya dengan kebaikan maka malaikat yang diwakilkan itu akan berkata: Amin dan bagi engkau seperti itu juga (sama seperti apa yang didoakan itu)".
Jakarta, NU OnlinePengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim menegaskan bahwa kerinduan Rasulullah SAW melebihi rindu setiap umatnya. Sebab itu ia menegaskan, setiap umat Islam dianjurkan memperbanyak baca shalawat kepada rindu Nabi Muhammad tersebut, Kiai Luqman mengisahkan sebuah cerita seperti dikutip NU Online, Jumat 15/2 lewat Twitter-nya, sebagai berikutโ€œSaya sangat kangen Kanjeng Nabi, Kiai," kata santri."Lah Nabi lebih kangen kamu daripada kangenmu.""Duhhh saya nggak pernah membalas cintanya, Kiai.""Kangenmu itu sudah merupakan balasan cintamu. Karena kamu tak akan pernah bisa balas cintanya. Maka shalawatlah yang banyak."Direktur Sufi Center itu menegaskan bahwa Allah SWT dan para malaikat bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.โ€œShalawat, shalawat, shalawat, di Majelisnya Allah dan para Malaikat. Jika Anda mengaku orang beriman, bergabunglah dalam lantunan shalawat kepada Kekasih-Nya,โ€ tandas Kiai Luqman. Fathoni Beliaumenjawab, "Aku rindu kepada saudara-saudaraku." Mereka berkata, "Bukankah kami adalah saudara-saudaramu ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku. Adapun saudara-saudaraku, maka mereka adalah kaum yang datang sesudahku, mereka beriman kepadaku dan tidak melihatku." Pesan Rasulullah Cintailah Saudaramu, Seperti Mencintai Diri Sendiri Islam adalah agama yang mengajarkan untuk mencintai dan menyayangi saudara. Rasulullah mengajarkan agar mencintai saudara seperti halnya mencintai diri sendiri, dalam hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah SAW berkataู„ูŽุง ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุญูุจู‘ูŽ ู„ูุฃูŽุฎููŠู‡ู ู…ูŽุง ูŠูุญูุจู‘ู ู„ูู†ูŽูู’ุณูู‡ูโ€œTidak beriman salah seorang dari kalian sampai mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.โ€ HR Bukhari dan Muslim Ketika menjelaskan hadis ini, para ulama menekankan pada beberapa hal, berikut uraiannyaPertama, ungkapan โ€œtidak berimanโ€ bukan berarti menjadikan pelakunya menjadi kafir. Ungkapan โ€œtidak berimanโ€ maksudnya tidak memiliki iman yang sempurna. Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari berdasarkan beberapa petunjuk dari riwayat yang ungkapan โ€œmencintai saudaraโ€ maksudnya dalam hal kebaikan. Bukan menyetujui semua tindakannya meski dalam hal buruk. Mencintai saudara hanya khusus dalam hal kebaikan sebagaimana dijelaskan Ibnu Hajar dan Al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim. Kebaikan di sini mencakup perilaku-perilaku ketaatan dan hal-hal yang hukumnya mubah, baik urusan dunia maupun akhirat. Selain itu, kebaikan juga mengecualikan hal-hal yang Ibnu Hajar, terkait hadis ini, menjelaskan secara spesifik bentuk praktis dari mencintai saudara seperti halnya mencintai diri sendiri. Beliau mengatakanูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฑูŽุงุฏ ู‡ูู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ู…ูŽูŠู’ู„ู ุงู„ูุงุฎู’ุชููŠูŽุงุฑููŠู‘ ุฏููˆู† ุงู„ุทู‘ูŽุจููŠุนููŠู‘ ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูŽุณู’ุฑููŠู‘ ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฑูŽุงุฏ ุฃูŽูŠู’ุถู‹ุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูุญูุจู‘ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ุตูู„ ู„ูุฃูŽุฎููŠู‡ู ู†ูŽุธููŠุฑ ู…ูŽุง ูŠูŽุญู’ุตูู„ ู„ูŽู‡ู ุŒ ู„ูŽุง ุนูŽูŠู’ู†ู‡ ุŒ ุณูŽูˆูŽุงุก ูƒูŽุงู†ูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูู…ููˆุฑ ุงู„ู’ู…ูŽุญู’ุณููˆุณูŽุฉ ุฃูŽูˆู’ ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ู†ูŽูˆููŠู‘ูŽุฉ ุŒ ูˆูŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ู’ู…ูุฑูŽุงุฏ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ุตูู„ ู„ูุฃูŽุฎููŠู‡ู ู…ูŽุง ุญูŽุตูŽู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ู„ูŽุง ู…ูŽุนูŽ ุณูŽู„ู’ุจู‡ ุนูŽู†ู’ู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ู…ูŽุนูŽ ุจูŽู‚ูŽุงุฆูู‡ู ุจูุนูŽูŠู’ู†ูู‡ู ู„ูŽู‡ูโ€œCinta yang dimaksud di sini adalah keinginan agar orang yang dicintai mendapatkan kebaikan yang bersifat diusahakan. Bukan sekedar watak asli atau sebab paksaan. Selain itu, ia suka bila saudaranya memperoleh sama dengan seperti yang ia peroleh. Tidak harus sama persis. Entah itu dalam hal-hal yang kasat mata atau tidak. Dan juga, maksud si saudara memperoleh apa yang ia peroleh, artinya tidak harus si pelaku kehilangan perolehan tersebut atau tetap memiliki perolehan tersebut.โ€Keterangan Ibnu Hajar di atas bila dipraktikkan seperti ini, bila menginginkan saudara kita menjadi kaya seperti kita, tidak harus dengan cara membagi harta kekayaan kita. Bisa juga dengan membantunya memiliki perkerjaan yang hasilnya bisa menjadikan ia kaya seperti kita. Dengan cara ini, lanjut Ibnu Hajar, manusia di ajarkan untuk memiliki sikap rendah hati. Sehingga ia tidak mudah iri, dengki, dendam dan sikap buruk lainnya kepada Ibnu Hajar mengutip pernyataan Imam al-Karmani bahwa termasuk dari kesempurnaan iman juga, membenci saudaranya tertimpa keburukan yang ia benci bila sesuatu tersebut menimpa dirinya sendiri. Dan ini tidak perlu harus ada dalam hadis. Sebab mencintai sesuatu berati membenci kebalikannya. gIba.
  • 863tjs64aj.pages.dev/250
  • 863tjs64aj.pages.dev/581
  • 863tjs64aj.pages.dev/171
  • 863tjs64aj.pages.dev/874
  • 863tjs64aj.pages.dev/659
  • 863tjs64aj.pages.dev/354
  • 863tjs64aj.pages.dev/523
  • 863tjs64aj.pages.dev/960
  • hadits rasulullah merindukan saudaranya